tag:blogger.com,1999:blog-12852726892638434562024-02-21T01:53:36.686-08:00Kisah Hidup Santo Santa"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau." (Yesaya 43:1,4)
BLOG PINDAH KE : http://catatanmingguanku.blogspot.comLusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-28939471200089567262011-06-11T08:12:00.000-07:002011-06-11T08:13:49.409-07:00St Edward<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://yesaya.indocell.net/28c4cc0b0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://yesaya.indocell.net/28c4cc0b0.jpg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: orange;">13 Oktober</span></b><span class="Apple-style-span" style="color: #cfe2f3;">.Raja St Edward adalah salah seorang yang paling dikasihi dari semua raja Inggris. Ia hidup pada abad kesebelas. Oleh sebab para musuh di tanah airnya sendiri, ia harus tinggal di Normandy, Perancis, sejak usianya sepuluh tahun hingga empatpuluh tahun. Ketika ia pulang kembali untuk memimpin negeri, segenap rakyat menyambutnya dengan sukacita.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #cfe2f3;"><br />
</span><br />
<div><span style="color: #cfe2f3; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">St Edward adalah seorang yang tinggi dan tegap perawakannya, tetapi kesehatannya amat rapuh. Meski begitu ia dapat memimpin negerinya dengan baik dan senantiasa memelihara kedamaian di negerinya. Ini karena ia percaya dan mengandalkan Tuhan. Raja Edward ikut ambil bagian dalam misa setiap hari. Ia adalah seorang yang lemah lembut dan baik hati, yang tidak pernah berbicara kasar. Kepada orang-orang miskin dan orang-orang asing, ia menunjukkan belas kasih yang istimewa. Ia juga membantu para biarawan dengan segala cara yang dapat ia lakukan. Adalah keadilannya kepada setiap orang dan kasihnya kepada Gereja Tuhan yang menjadikan St Edward begitu populer di kalangan rakyat Inggris. Mereka akan bersorak-sorai sementara ia mengendarai kudanya keluar istana.</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #cfe2f3;"><br />
</span><br />
<div><span style="color: #cfe2f3; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Meski ia seorang raja dengan kekuasaan yang besar, St Edward menunjukkan kejujurannya dengan jalan menepati janjinya kepada Tuhan dan kepada rakyat. Sewaktu masih tinggal di Normandy, ia mengucapkan suatu ikrar kepada Tuhan. Ia mengatakan bahwa apabila keluarganya berkesempatan melihat masa-masa yang lebih baik, ia akan pergi berziarah ke makam St Petrus di Roma. Setelah dinobatkan sebagai raja, ia rindu untuk menepati ikrarnya ini. Tetapi para bangsawan tahu bahwa tak akan ada siapa-siapa lagi yang akan memelihara perdamaian diantara orang-orang yang gemar berperang di tanah itu. Jadi, meski mereka mengagumi devosi raja, mereka tak hendak membiarkannya pergi. Segala masalah ini disampaikan kepada paus, St Leo IX. Bapa Suci memutuskan bahwa raja dapat tinggal di kerajaannya. Beliau mengatakan bahwa hendaknyalah Raja Edward membagi-bagikan uang yang seharusnya dipergunakannya untuk berziarah kepada orang-orang miskin. Ia hendaknya juga membangun atau memperbaiki suatu biara demi menghormati St Petrus. Dengan taat, raja melaksanakan keputusan paus. Raja wafat pada tahun 1066 dan dimakamkan di sebuah biara indah yang telah ia bangun kembali. Ia dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Alexander III pada tahun 1161.</span></div><div><span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b><i>Raja yang kudus ini berusaha sepanjang hidupnya untuk mempergunakan karunia-karunia yang diberikan kepadanya demi menolong sesama. Adakah aku mempergunakan karunia-karunia yang diberikan kepadaku untuk berbuat kebajikan?</i></b></span></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b><i><br />
</i></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: orange; font-family: 'Comic Sans MS'; line-height: 17px;"><b>Disalin dari : <a href="http://yesaya.indocell.net/" style="color: #99ddff; text-decoration: none;">Yesaya</a></b></span></span></div></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-84358924646243606362011-06-11T08:02:00.000-07:002011-06-11T08:09:14.387-07:00Para Malaikat Pelindung<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvmpdBQ85otsfcmkojU_p3VXnwQ4eYlaFm9XeTmZiBHAk8WMS5770ZyZyrKpmOxB5XSunjeNAJIHW5JnvQezIKGz79SzHx23RtR4MPkWY05oKMkkxq_RxU_Y8SnLWmrtG28q9txw-_f6U/s1600/malaikat+pelindung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvmpdBQ85otsfcmkojU_p3VXnwQ4eYlaFm9XeTmZiBHAk8WMS5770ZyZyrKpmOxB5XSunjeNAJIHW5JnvQezIKGz79SzHx23RtR4MPkWY05oKMkkxq_RxU_Y8SnLWmrtG28q9txw-_f6U/s320/malaikat+pelindung.jpg" width="183" /></a></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: left;"><br />
<div><span style="color: #6fa8dc; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pada hari </span><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; border-collapse: collapse; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: orange;">2 Oktober</span><span class="Apple-style-span" style="color: #990033;"> </span></b></span><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">ini kita merayakan pesta para utusan Tuhan yang melindungi kita umat manusia. Kita dapat menemukan kisah tentang mereka sepanjang Kitab Suci. Para malaikat menyampaikan pesan-pesan dari Tuhan, melindungi manusia dari mara bahaya serta menyelamatkannya. Dalam Perjanjian Baru, dalam Kitab Kisah Para Rasul bab 12 dikisahkan bagaimana St. Petrus dibimbing oleh seorang malaikat untuk meloloskan diri dari penjara. Telah berabad-abad lamanya umat Kristiani percaya bahwa kita masing-masing mempunyai seorang malaikat pelindung.</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<div><span style="color: #6fa8dc; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Gambar malaikat pelindung yang paling sering kita jumpai adalah gambar seorang malaikat yang sedang melindungi seorang anak kecil yang sedang berjalan menyeberangi sebuah jembatan kecil. Pada tahun 1608, Paus Paulus V menambahkan pesta para malaikat pelindung ke dalam penanggalan para kudus dan pesta gerejani. Mengetahui serta mengimani bahwa kita masing-masing mempunyai seorang malaikat pelindung yang melindungi kita, sungguh sangat membesarkan hati. Malaikat pelindung kita adalah hadiah dari Tuhan kita yang penuh belas kasih.</span></div></div><div style="text-align: left;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: white;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i><b>“Demikianlah para malaikat itu berada di sini; mereka ada di sampingmu; mereka ada bersamamu, mereka ada bagi kamu. Mereka ada di sini untuk melindungimu serta melayanimu. Dan meskipun Tuhan-lah yang telah menugaskan mereka untuk tugas-tugas itu, kita tetap harus berterima kasih kepada mereka oleh karena kasih mereka yang besar sehingga mereka taat serta datang untuk menolong kita pada saat kita membutuhkan pertolongan.”</b></i></span></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: white;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><i><b>St. Bernardus</b></i></span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; text-align: center;"><span style="color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><i><b><br />
</b></i></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: orange; font-family: 'Comic Sans MS'; line-height: 17px;">Disalin dari : <a href="http://yesaya.indocell.net/" style="color: #99ddff; text-decoration: none;">Yesaya</a></span></span></div></div></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-77695156989589895082011-03-01T23:45:00.000-08:002011-03-01T23:47:47.890-08:00St. Martinus dari Tours<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiewTfvUUmZYsGA0fRAaaGhQn7TgxmfoFzHM698c_gw4IoILa9-I0SD0HUeY2jrds0-puaxqQ2UpBm3Z5DK0bfnwwt-qyl2P3KgO7m56XVrMQVc3oJbgeOsBxMW_sBRxAWHxtoPf9rOx_k/s1600/martinus+dari+tours.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiewTfvUUmZYsGA0fRAaaGhQn7TgxmfoFzHM698c_gw4IoILa9-I0SD0HUeY2jrds0-puaxqQ2UpBm3Z5DK0bfnwwt-qyl2P3KgO7m56XVrMQVc3oJbgeOsBxMW_sBRxAWHxtoPf9rOx_k/s1600/martinus+dari+tours.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #000099; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>Belahan Mantolny</b></i><i><b>a Sampai di </b></i><i><b>Surga</b></i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #000099; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b><br />
</b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-weight: normal;"></span></b></i></span></div><div><span style="color: #9fc5e8; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Santo Martinus dilahirkan di Sabaria, Hungaria pada tahun 315. Ayahnya seorang perwira Romawi. Tidak seorang pun dari kedua orangtuanya yang beragama Kristen, tetapi Martinus merasakan adanya panggilan yang kuat dari lubuk hatinya untuk menjadi pengikut Kristus. Pernah suatu hari ketika usianya sepuluh tahun, Martinus diam-diam pergi dari rumahnya dan mengetuk pintu sebuah gereja Katolik. Dia belajar iman Katolik secara sembunyi-sembunyi supaya ia bisa dibaptis. Ketika berusia 15 tahun, Martinus dipaksa masuk angkatan bersenjata Romawi, padahal Martinus tidak suka orang saling membunuh dalam peperangan.</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8;"><br />
</span><br />
<div><span style="color: #9fc5e8; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Suatu malam di musim dingin, Martinus berjumpa dengan seorang pengemis berpakaian compang-camping yang menggigil kedinginan. Martinus menghentikan kudanya dan melepaskan mantol wol-nya yang indah. Dengan pedangnya Ia menyobek mantolnya itu menjadi dua bagian dan kemudian memberikan yang sebagian kepada si pengemis yang segera menerimanya dengan gembira. Malam itu Martinus bermimpi. Dalam mimpinya Yesus mengenakan belahan mantolnya yang ia berikan kepada si pengemis! Yesus berkata kepada para malaikat dan para kudus yang mengelilinginya kataNya, "Lihat mantol yang diberikan Martinus kepadaKu, padahal ia masih seorang katekumen (= pengikut pelajaran agama Katolik) dan belum dibaptis!" Ketika Martinus bangun, ia segera mohon dibaptis. Martinus mengundurkan diri dari dinas ketentaraan, sebab katanya, "Aku ini laskar Kristus, karena itu tidak patut aku berperang."</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #9fc5e8;"><br />
</span><div><span style="color: #9fc5e8; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">St. Martinus kemudian menjadi seorang imam dan seorang uskup yang hebat. Ia senantiasa membagikan cinta kasihnya yang besar kepada siapa saja. Ketika St. Martinus wafat di Tours, Perancis, pada tahun 397, ia dimakamkan di Pemakaman Kaum Miskin. Pestanya dirayakan tanggal 11 November.</span></div><div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"><span style="color: #eeeeee; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;">"St. Martinus, bantulah kami untuk MEMBERI dengan tulus hati kepada Tuhan dan sesama, seperti yang engkau lakukan. Amin."</span></span></span></div><div style="color: #080000;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"><span style="color: #000099; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;"><br />
</span></span></span></div><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"><span style="color: orange; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;">Disalin dari : <a href="http://yesaya.indocell.net/">Yesaya</a> </span></span></span></div><div style="font-style: italic; font-weight: bold;"></div></div></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-60186005227389778482011-02-28T08:12:00.000-08:002011-03-02T00:04:47.678-08:00St Adelaide<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXSZ2H-dCHDmLVKugyXC9tmlcjV4NocbQ-E0gX99OgUJiTuWir2nrca6VBsIJr9I9EgownztfiOnvKOYt2CjzBXYfzjZ6ahJjO4iY_LKZTxYlUuRzrIfmMqpvJW98wa2DwdF4Uoog5jtQ/s1600/adelaide.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXSZ2H-dCHDmLVKugyXC9tmlcjV4NocbQ-E0gX99OgUJiTuWir2nrca6VBsIJr9I9EgownztfiOnvKOYt2CjzBXYfzjZ6ahJjO4iY_LKZTxYlUuRzrIfmMqpvJW98wa2DwdF4Uoog5jtQ/s1600/adelaide.jpg" /></a></div><div style="color: white;"><span style="color: cyan; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><b>16 Desember</b></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b> St Adelaide dilahirkan pada tahun 931. Dalam usia enambelas tahun, Puteri Burgundi ini dinikahkan dengan Raja Lothair. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal dunia. Penguasa yang diyakini telah meracuni suaminya berusaha menjadikan Adelaide sebagai isteri puteranya. Adelaide tentu saja menolak. Dalam murkanya, sang penguasa memperlakukannya dengan kejam. Ia bahkan mengurung Adelaide dalam sebuah benteng di tengah sebuah danau. </b></span> </div><div style="color: white;"><br />
</div><div style="color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b>Adelaide diselamatkan ketika Raja Otto Agung dari Jerman menaklukkan penguasa ini. Meski Adelaide duapuluh tahun lebih muda darinya, Otto menikahi Puteri Adelaide yang cantik pada Hari Natal. Ketika raja membawa pulang ratunya yang baru, rakyat Jerman segera mencintainya. Adelaide seorang yang lemah lembut dan anggun lagi cantik jelita. Tuhan menganugerahkan lima anak kepada pasangan kerajaan ini. Mereka hidup bahagia selama duapuluh dua tahun. Ketika Otto mangkat, putera sulung Adelaide menjadi penguasa. Puteranya ini, Otto Kedua, seorang yang baik, tetapi terlalu cepat bertindak tanpa pikir panjang. Ia melawan ibunya sendiri sehingga ibunya meninggalkan istana. Dalam kepedihan hatinya, Adelaide minta pertolongan seorang abbas, St Majolus. Abbas ini membuat Otto menyesali perbuatannya. Adelaide menemui puteranya di Italia dan raja memohon pengampunan dari bundanya. Adelaide berdoa bagi puteranya dengan membawa persembahan ke tempat ziarah </b><a href="http://kisahsantosanta.blogspot.com/2011/03/st-martinus-dari-tours.html"><u><b>St Martin dari Tours</b></u><b>.</b></a></span></div><div style="color: white;"><br />
</div><div style="color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b>Di masa tuanya, St Adelaide dipanggil untuk memimpin negara sementara cucunya masih kanak-kanak. Ia membangun banyak biara dan berkarya demi mempertobatkan orang-orang Slavic. Sepanjang hidupnya, ratu yang kudus ini taat pada nasehat orang-orang kudus. Ia senantiasa siap sedia mengampuni mereka yang bersalah kepadanya. St Addle dari Cluny menyebutnya sebagai “perpaduan mengagumkan dari keelokan dan keanggunan.”</b></span></div><div style="color: white;"><br />
</div><div style="color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b>St Adelaide wafat pada tanggal 16 Desember 999. </b></span><br />
<span style="color: #cc3333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><i><b>Perempuan kudus ini dicintai sebagai seorang penguasa yang bijaksana. Bagaimanakah rahmat Tuhan berkarya dalam diriku sendiri?</b></i></span></div><div style="color: white;"></div><div></div><div><span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b>sumber : <a href="http://yesaya.indocell.net/id256_st__adelaide.htm">Yesaya </a></b></span></div></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-21849112071691334492010-11-16T17:05:00.000-08:002010-11-16T17:13:48.446-08:00PERTEMPURAN BESAR DI SURGA<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Suatu ketika, pada Permulaan Penciptaan, terjadilah suatu Pertempuran Besar di Surga. Beginilah kisahnya:</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan menciptakan Surga dan Bumi dan semua malaikat dan para pemimpin malaikat yang disebut Malaikat Agung. Para Malaikat Agung adalah sahabat Tuhan. Mereka Bercahaya dan Gagah serta Perkasa. Termasuk di antara para malaikat agung adalah Gabriel, Rafael dan Mikhael. Selain mereka ada juga Lucifer. Lucifer sangatlah elok hingga para malaikat menyebutnya Putera Fajar.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para malaikat berbahagia karena mereka bersama-sama dengan Allah dan mereka semua mengasihi-Nya. Kemudian, pada suatu hari Lucifer berkata kepada dirinya sendiri: “Mengapa harus Tuhan yang paling berkuasa di Surga? Mengapa bukan aku? Aku bisa terbang dan berubah wujud, aku elok serta gagah perkasa. Sesungguhnya aku ini sama pentingnya dengan Tuhan. Mulai sekarang aku tidak lagi akan melakukan perintah-Nya. Aku akan melawan-Nya dan Surga akan menjadi milikku!”</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka, Lucifer pergi berkeliling Surga dan ia mengumpulkan banyak malaikat yang juga tidak suka dianggap kurang penting dibanding Tuhan hingga terbentuklah suatu pasukan yang besar. Pasukan para malaikat itu menuju Tahta Allah dan berkata dengan sombongnya: “Kami ini sama pentingnya dengan Engkau. Mengapa harus Engkau yang menjadi Raja atas Surga dan atas kami? Kami ini Gagah perkasa dan Elok dan penuh Kebanggaan diri. Kami akan bertempur melawan Engkau untuk merebut Kerajaan Surga.”</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan memandang mereka, dan kemudian Ia berkata: “Lucifer, Aku menganggapmu sebagai seorang sahabat, dan Aku percaya kepadamu. Bertindaklah bijaksana, coba pikirkan apa yang hendak engkau lakukan ini.” “Aku sudah memikirkannya,” kata Lucifer, “dan lebih baik aku tidak tinggal di surga sama sekali daripada Engkau harus menjadi Rajaku, demikian juga pendapat para malaikat yang lain!” Dan di belakangnya seluruh para malaikat yang memberontak berseru dengan suara lantang: “Kami berpihak pada Lucifer! Hidup Lucifer! Biarlah ia yang memerintah atas kami di Surga! KAMI TIDAK MENGHENDAKI TUHAN!” “Baiklah,” kata Tuhan, “jika kalian tidak menghendaki Aku. Tetapi, jika kalian hendak menguasai Surga, kalian boleh mencobanya jika kalian mau.” Kemudian, Tuhan memanggil Malaikat Agung Mikhael dan memerintahkannya untuk membentuk Pasukan Balatentara Surgawi yang berada di pihak Tuhan.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka terjadilah Pertempuran Besar di Surga antara Mikhael dan para malaikatnya melawan Lucifer. Lucifer berperang, dan para malaikatnya juga berperang, tetapi mereka TIDAK DAPAT menang. Mikhael menghalau Lucifer dari Surga dan Lucifer jatuh ke bawah dan ke bawah dan ke bawah hingga ke neraka. Semua malaikat pengikutnya dihalau juga bersama dengan Lucifer. Pintu Surga kemudian ditutup. Sorak-sorai terdengar membahana dari pihak Balatentara Surgawi yang dipimpin oleh Mikhael: “Surga telah menang! Bersoraklah dan bergiranglah, hai seluruh malaikat Allah! Allah yang Maha Baik selalu menang!”</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, sekarang kalian tahu mengapa kita mengatakan dalam doa kita, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“</span><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Malaikat Agung St. Mikhael, lindungilah kami dalam peperangan,”</span></span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> karena ia adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tetapi, apa yang kemudian terjadi pada Lucifer dan para malaikat yang memberontak? Lucifer amat marah dan berang atas kekalahannya dalam Pertempuran melawan Tuhan. Tidak akan pernah ia melupakannya. Lucifer tidak pernah lagi diperkenankan masuk ke dalam Surga untuk selama-lamanya. Jadi, karena Dendam yang mendalam, ia melakukan apa saja untuk membalas Tuhan.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang paling mengerikan dari Lucifer adalah rasa IRI-nya. Siapa yang menurutmu ia cemburui? Kita! Mengapa? Karena ketika Tuhan Yesus disalibkan, Ia membuka Kerajaan Surga bagi kita agar kita dapat masuk ke dalamnya! Jadi Lucifer, yang nama lainnya ialah Setan, atau Iblis, amat murka karena kita yang hanyalah Orang Biasa diperkenankan masuk ke dalam Surga, sedangkan ia, seorang malaikat Agung, tidak. Jadi, ia dan para malaikatnya (para iblis) selalu dan selalu berusaha untuk mencegah kita masuk ke dalam Surga. Para iblis merayu kita dengan pikiran-pikiran jahat, membujuk kita melakukan perbuatan-perbuatan dosa, semuanya untuk melukai hati Tuhan.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, kapan saja kalian berniat untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang jahat, ingatlah akan Pertempuran besar di Surga. Ingatlah bahwa Lucifer sedang berusaha menghasut kalian untuk berada di pihaknya. Jika kamu membatalkan niat jahatmu itu, kalian telah menang dan berada di pihak Tuhan.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"></div><div style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<ul><li><span class="Apple-style-span" style="color: #000099; font-size: large;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">M.A. ST. MIKHAEL</span></b></span></li>
</ul></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">St. Mikhael adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi. Namanya berarti "Siapa dapat menyamai Tuhan?" yaitu pertempuran dahsyat bala tentara surgawi melawan pemberontakan Lucifer, si raja iblis.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">St. Mikhael beberapa kali ditampilkan dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam Kitab Daniel bab 10 dikisahkan bagaimana Mikhael menenangkan hati Daniel setelah Daniel memperoleh suatu penglihatan. Mikhael berjanji untuk menjadi penolongnya dalam segala hal. Dalam Kitab Daniel bab 12, Mikhael disebut sebagai “pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsa pilihan Tuhan.”</span><span style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam Kitab Yudas ayat 9 diceriterakan bagaimana Mikhael bertengkar dengan iblis mengenai mayat Musa. Dalam Kitab Wahyu bab 12, Yohanes menggambarkan pertempuran besar di surga di mana Mikhael berhasil menghalau para malaikat yang memberontak dari surga. Oleh karena kemenangannya itu, Gereja Katolik mengangkatnya sebagai Pelindung Gereja. Malaikat Agung St. Mikhael biasa dilukiskan berpakaian baju baja, membawa tombak dan kakinya menginjak leher seekor naga. </span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gereja memohon pertolongannya bagi orang-orang yang menghadapi ajal, perlindungan dalam peperangan, pengakuan dosa, dan menghantar jiwa-jiwa dari api penyucian menuju surga. St. Mikhael kelak akan menjadi pelindung orang-orang Kristen pada masa anti-Kristus.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mari kita mohon pertolongan Malaikat Agung Santo Mikhael:</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span><br />
<div><span style="font-size: medium;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1285272689263843456&postID=2184911207169133449" name="doa_perlindungan_ma_st_mikhael"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img align="bottom" border="0" height="1" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></span></a></span></b></i></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><i><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin."</span></span></i></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><ul><li><span class="Apple-style-span" style="color: #000099;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">M.A. ST. GABRIEL</span></span></b></span></li>
</ul></span><br />
<div style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gabriel berarti “</span></span><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan kemenanganku</span></span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”. St. Gabriel dianggap sebagai utusan khusus untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada manusia. Namanya dicatat dalam Kitab Daniel 8:16; 9:21 sebagai utusan untuk menjelaskan penglihatan-penglihatan yang diperoleh Daniel. Dalam Injil Lukas, dikisahkan Gabriel menyampaikan berita kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia serta menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus, Tuhan dan Penyelamat kita, kepada Bunda Maria. </span></span></div><div style="color: #080000;"><ul><li style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="color: #000099; font-size: large;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">M.A</span></b></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="color: #000099; font-size: large;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">. ST. RA</span></b></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="color: #000099; font-size: large;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">FAEL </span></b></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rafael berarti “Tuhan menyembuhkan”. Namanya disebutkan dalam Kitab Tobit, di mana dikisahkan Rafael menyamar sebagai manusia untuk menemani seorang pemuda bernama Tobia dalam suatu tugas serta memberikan obat kepadanya guna menyembuhkan mata ayahnya yang buta.</span></span></li>
</ul></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pesta Malaikat Agung St. Mikhael, St. Gabriel dan St. Rafael dirayakan oleh Gereja setiap tanggal 29 September. Dalam pesta para malaikat ini kita memanjatkan puji syukur kepada Tuhan atas demikian banyak cara yang dilakukan Tuhan untuk melindungi dan memelihara kita. Kita juga diingatkan akan kekayaan dan keanekaragaman karya ciptaan Tuhan yang melebihi batas pengetahuan kita.</span></span></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> </span><br />
<span style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-size: small; line-height: 17px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large; font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 11px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disalin dari :</span><a href="http://yesaya.indocell.net/id5_pertempuran_besar.htm"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yesaya (Yesus Sayang Saya)</span></a></span></span></span></b></i></span></b></span></span></b></i></span></b></span></span></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-76584193609770630152010-11-16T16:56:00.000-08:002011-02-28T08:19:15.771-08:00Malaikat Agung St. Mikhael, Gabriel & Rafael<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDQBjygypjWqEirNR0bL5BqaGSvXQhBc6cM9lU8pq8aicgEKrsxfPrILjgcRFcRtCI6YRZE8Orpf28QeI9N0Yl4HHMTh7islpVsL1sIqHkI11N2HMir88b7wvxYyEIDVPOlkJPGa1GF44/s1600/St+Mikhael.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDQBjygypjWqEirNR0bL5BqaGSvXQhBc6cM9lU8pq8aicgEKrsxfPrILjgcRFcRtCI6YRZE8Orpf28QeI9N0Yl4HHMTh7islpVsL1sIqHkI11N2HMir88b7wvxYyEIDVPOlkJPGa1GF44/s1600/St+Mikhael.jpg" /></a></div><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Mikhael, Gabriel dan Rafael disebut “santo” karena mereka kudus. Namun demikian, mereka berbeda dari para kudus lainnya karena mereka bukanlah manusia. Mereka adalah malaikat, mereka melindungi manusia. Kita dapat mengetahui sedikit tentang masing-masing dari mereka dari Kitab Suci.</b></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><br />
</span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Nama Mikhael artinya “Siapa dapat menyamai Tuhan?” Tiga kitab dalam Kitab Suci bercerita tentang St. Mikhael, yaitu: Daniel, Wahyu dan Surat Yudas. Dalam Kitab Wahyu bab 12:7-9, kita membaca tentang suatu </b><u><b><a href="http://kisahsantosanta.blogspot.com/2010/11/pertempuran-besar-di-surga.html">pertempuran besar</a></b></u><b> yang terjadi di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan Satan. Mikhael menjadi pemenang karena setia kepada Tuhan. Kita dapat mohon bantuan St. Mikhael untuk menjadikan kita teguh dalam kasih kepada Yesus dan dalam mempraktekan iman Katolik kita.</b></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><br />
</span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Nama Gabriel berarti “Tuhan kemenanganku”. Ia juga disebutkan dalam kitab Daniel. Gabriel kita kenal dengan baik karena ia termasuk salah satu tokoh penting dalam Injil Lukas. Malaikat Agung ini menyampaikan kepada Maria bahwa ia akan menjadi Bunda Juruselamat kita. Gabriel menyampaikan kepada Zakharia bahwa ia dan Elisabet akan dikarunia seorang putera yang akan dinamai Yohanes. Gabriel adalah pembawa warta, utusan Tuhan untuk menyampaikan Kabar Sukacita. Kita dapat mohon bantuan St. Gabriel untuk menjadikan kita pembawa warta, seorang utusan Tuhan seperti dirinya.</b></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><br />
</span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Nama Rafael artinya “Tuhan menyembuhkan”. Kita membaca kisah yang menyentuh tentang tugas Rafael dalam kitab</b><b> </b><b>Tobit</b><b> </b><b>dalam Kitab Suci. Ia memberikan perlindungan serta penyembuhan bagi mata Tobit yang buta. Pada akhir perjalanan, ketika segala sesuatunya telah berakhir, Rafael menyatakan jati dirinya yang sebenarnya. Ia menyebut dirinya sebagai salah satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan tahta Allah. Kita dapat mohon bantuan St Rafael untuk melindungi kita dalam perjalanan, bahkan dalam perjalanan yang amat dekat sekali pun, seperti misalnya pergi ke sekolah. Kita juga dapat mohon pertolongannya ketika kita atau seseorang yang kita kasihi diserang penyakit.</b></span></div><div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large; font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Untuk menghormati ketiga Malaikat Agung ini, marilah kita mengucapkan doa syukur dan pujian kepada Tuhan Allah.</span></b></i></span></b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large; font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br />
</span></b></i></span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large; font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 11px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;">Disalin dari :<a href="http://yesaya.indocell.net/id239_ma_st__mikhael_gabriel___rafael.htm">Yesaya (Yesus Sayang Saya)</a></span></span></span></b></i></span></span></b></span></span></b></i></span></b></span></div></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-32493408853615496932010-11-16T16:40:00.000-08:002011-02-28T08:20:20.401-08:00St. Kosmas & St. Damianus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHECmpTsUMzi676ydbbBL6X2YdmkiZOx1Q_HKDLUODSqlnKWm0mfYAJa7B2v4h1vQXt7OeuSKyNYbPGRKONVemGsJNzg1FCbI7PcVTc2c7Xi5kEOTdplbDSze4w-I73spEsdbDQFcPcL0/s1600/St+Kosmas+dan+St+Damianus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHECmpTsUMzi676ydbbBL6X2YdmkiZOx1Q_HKDLUODSqlnKWm0mfYAJa7B2v4h1vQXt7OeuSKyNYbPGRKONVemGsJNzg1FCbI7PcVTc2c7Xi5kEOTdplbDSze4w-I73spEsdbDQFcPcL0/s320/St+Kosmas+dan+St+Damianus.jpg" width="193" /></a></div><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kedua martir yang kita rayakan pestanya pada <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: large; font-weight: normal; white-space: nowrap;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: orange;"> 26 September</span></b></span> adalah sepasang saudara kembar dari Siria yang hidup pada abad keempat. Mereka berdua merupakan siswa-siswa yang sangat terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan dan keduanya menjadi dokter yang hebat. Kosmas dan Damianus memandang setiap pasien sebagai saudara dan saudari dalam Kristus. Karena itu, mereka memberikan perhatian besar kepada mereka semua dan melakukan yang terbaik dengan segenap kemampuan mereka. Betapa pun banyaknya perhatian yang harus mereka curahkan terhadap seorang pasien, baik Kosmas maupun Damianus, tidak pernah menerima uang sebagai imbalan atas pelayanan mereka. Sebab itu, mereka diberi nama julukan dalam bahasa Yunani artinya “tanpa uang sepeser pun”.</span></b></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</span></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Setiap ada kesempatan, kedua orang kudus ini akan bercerita kepada para pasiennya tentang Yesus Kristus, Putra Allah. Orang banyak menyukai kedua dokter kembar ini, karenanya dengan senang hati mereka mendengarkan. Kosmas dan Damianus seringkali memulihkan kesehatan, baik jiwa maupun raga, para pasien yang datang mohon bantuan mereka.</span></b></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #080000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</span></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ketika penganiayaan oleh Kaisar Diocletian terhadap umat Kristiani dimulai di kota mereka, kedua dokter ini segera ditangkap. Tak pernah sekali pun mereka berusaha menyembunyikan cinta mereka yang begitu besar terhadap iman Kristiani. Mereka disiksa dan dianiaya, tetapi tak ada yang dapat memaksa mereka untuk mengingkari iman kepada Kristus. Mereka hidup bagi Dia dan menarik begitu banyak orang kepada cinta-Nya. Pada akhirnya, mereka berdua dijatuhi hukuman mati pada tahun 303.</span></b></span></div><div style="color: #080000;"><span style="color: black;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><br />
</span> </span></b></span></div><div style="text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Sementara kita mengenang kedua dokter yang kudus ini, kiranya pada hari ini kita tergerak untuk berdoa bagi segenap pekerja kesehatan, agar mereka mengikuti teladan Kosmas dan Damianus dalam merawat kesehatan, baik jiwa maupun raga, sesama.</span></span></b></i></span></span></b><br />
<div style="text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;">Disalin dari :<a href="http://yesaya.indocell.net/id239_ma_st__mikhael_gabriel___rafael.htm">Yesaya (Yesus Sayang Saya)</a></span></span></span></b></i></span></span></b></div></div></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-72588277412279877282010-11-16T16:28:00.000-08:002010-11-16T16:38:43.776-08:00St. Bartolomeus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikim4AsjHMegBKwtd3C3tO_phAc5we6Ao1k6oBF5N_fyOVR7n9Q7q179_OThOYVQhfIuvdCJP3RlIiDKmI2PDJBMtToG2WEa8RuEW9vZulw3aPPlopa9r0bOPx3SvLG0GVT1OZ5iaSy8M/s1600/St+bartolomeus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikim4AsjHMegBKwtd3C3tO_phAc5we6Ao1k6oBF5N_fyOVR7n9Q7q179_OThOYVQhfIuvdCJP3RlIiDKmI2PDJBMtToG2WEa8RuEW9vZulw3aPPlopa9r0bOPx3SvLG0GVT1OZ5iaSy8M/s1600/St+bartolomeus.jpg" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Santo Bartolomeus adalah salah seorang dari kedua belas Rasul. Kita tidak tahu siapa namanya yang sesungguhnya. Bartolomeus adalah nama keluarga: bar-Tolomeus, yang artinya 'anak Tolomeus'. Banyak yang beranggapan bahwa Bartolomeus adalah Natanael.</span></div><br />
<br />
<div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Bartolomeus berasal dari Kana di daerah Galilea. Ketika diajak oleh temannya, Filipus, untuk menemui Yesus dari Nazaret, ia menggumam, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia:</span></div><br />
<br />
<div><table align="BOTTOM" border="0" bordercolordark="#808080" bordercolorlight="#C0C0C0" cellpadding="1" cellspacing="1" frame="VOID" hspace="0" rules="NONE" style="width: 739px;" vspace="0"><tbody>
<tr><td height="23" valign="TOP" width="104"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Yesus</span></div></td><td valign="TOP" width="19"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">:</span></div></td><td valign="TOP"><nobr><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada </span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">kepalsuan di dalamnya!</span></div></nobr></td></tr>
<tr><td height="23" valign="TOP"><nobr><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Bartolomeus</span></div></nobr></td><td valign="TOP" width="19"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">:</span></div></td><td valign="TOP" width="606"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Bagaimana Engkau mengenal aku?</span></div></td></tr>
<tr><td height="23" valign="TOP" width="104"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Yesus</span></div></td><td valign="TOP" width="19"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">:</span></div></td><td valign="TOP"><nobr><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Sebelum Filipus memanggil engkau, </span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Aku telah melihat engkau di bawah </span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">pohon ara.</span></div></nobr></td></tr>
<tr><td height="23" valign="TOP"><nobr><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Bartolomeus</span></div></nobr></td><td valign="TOP" width="19"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">:</span></div></td><td valign="TOP" width="606"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!</span></div></td></tr>
<tr><td height="80" valign="TOP" width="104"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Yesus</span></div></td><td valign="TOP" width="19"><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">:</span></div></td><td valign="TOP" width="606"><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Comic Sans MS';">Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Comic Sans MS';">engkau di bawah pohon ara, maka engkau </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Comic Sans MS';">percaya? Engkau akan melihat hal-hal </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Comic Sans MS';">yang lebih besar dari pada itu. Aku berkata</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Comic Sans MS';"> kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Comic Sans MS';">langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Comic Sans MS';">turun naik kepada Anak Manusia.</span></div></td></tr>
</tbody></table></div><br />
<br />
<div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Sejak saat itu Bartolomeus mengikuti Yesus hingga Ia wafat disalib dan menjadi saksi kebangkitan-Nya.</span></div><br />
<br />
<div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Bartolomeus mewartakan Injil ke banyak negara termasuk India, di mana ia meninggalkan satu salinan Injil Matius dalam bahasa Ibrani. Bartolomeus termasuk orang yang paling berani di seluruh dunia. Coba bayangkan betapa beraninya ia dan betapa kuat imannya hingga rela dikuliti hidup-hidup. Beberapa orang bahkan mengatakan ia juga disalibkan setelah dikuliti. Karena ia lebih suka mati demi membela imannya, ia masuk dalam himpunan para martir.</span></div><br />
<br />
<div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Dia ini seorang yang sungguh-sungguh tabah! Oleh karena itu Bartolomeus adalah santo pelindung yang paling tepat bagi orang-orang yang memohon keberanian serta kekuatan iman dalam membela kebenaran. Memang sangat sulit bersikap teguh membela kebenaran jika tampaknya semua orang memusuhi kamu, tapi coba tirulah teladan St. Bartolomeus.</span></div><br />
<br />
<div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Bartolomeus diangkat sebagai santo pelindung Armenia, di mana ia wafat sebagai martir. Armenia adalah tempat di mana Tabut Perjanjian diletakkan juga tempat di mana burung merpati perdamaian membawa sehelai daun zaitun segar ke bahtera Nuh.</span></div><br />
<br />
<div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;">Pada abad ke-4 jenasah Bartolomeus dipindahkan ke sebuah gereja di Roma, di sebuah pulau di tengah-tengah sungai Tiber. Pesta St. Bartolomeus dirayakan setiap tanggal 24 Agustus.</span></div><div><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"></span></span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"></span></span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: #080000; font-family: 'Times New Roman';"></span></span></span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: #080000; font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;"><i><u><span class="Apple-style-span" style="color: black;">"Bapa, anugerahkanlah kepada kami iman</span></u></i></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;"><i><u><span class="Apple-style-span" style="color: black;">seperti yang dimiliki St. Bartolomeus hingga ia senantiasa setia kepada Kristus.</span></u></i></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;"><i><u><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Jadikan Gereja-Mu tanda keselamatan bagi seluruh bangsa di dunia. Amin."</span></u></i></span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;"><i><u><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></u></i></span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;"><i><u><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; font-size: medium; font-style: normal; line-height: 17px;">Disalin dari :<a href="http://yesaya.indocell.net/id239_ma_st__mikhael_gabriel___rafael.htm">Yesaya (Yesus Sayang Saya)</a></span></span></u></i></span></div></div><div><span style="color: #990033; font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: medium;"><i><br />
</i></span></div></span></span></span></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-36649551705556689862010-02-07T00:36:00.000-08:002010-02-07T00:36:04.136-08:00St. Dominikus Savio<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI9INYXFU2dfbz-V40huHOsKXupv_EAknbGDGK2Wj1zzX4eTZCRvPIBR-uemRjnXyPE3shfc6zqCNc5V3Y3Lm8Gs43nTmv6rvnm9V97WOSxQbHp7mjuMYauy2LPauLRHFLgWaU7rpV48A/s1600-h/dominikus+savio.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI9INYXFU2dfbz-V40huHOsKXupv_EAknbGDGK2Wj1zzX4eTZCRvPIBR-uemRjnXyPE3shfc6zqCNc5V3Y3Lm8Gs43nTmv6rvnm9V97WOSxQbHp7mjuMYauy2LPauLRHFLgWaU7rpV48A/s320/dominikus+savio.gif" width="303" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>"Saya Ingin Menjadi</b></i><i><b> Kudus, Rom</b></i><i><b>o"</b></i></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b> </b></i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">St. Dominikus Savio adalah santo pelindung remaja, khususnya remaja putra. Ia juga diangkat menjadi pelindung paduan suara remaja putra, pelindung remaja yang diperlakukan tidak adil serta pelindung bagi mereka yang tak bersalah tetapi dikenai tuduhan palsu. Jadi, jika kalian punya masalah dengan teman-teman sebayamu, atau gurumu, atau orangtuamu, atau masalah remaja lainnya, janganlah ragu-ragu untuk memohon bantuan doa darinya. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;"> </span></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Kristen ITC; font-size: medium;"><span style="font-family: Comic Sans MS;"><b>MASA KECIL</b></span></span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Dominikus Savio (Dominic artinya milik Tuhan) dilahirkan pada tanggal 2 April 1842 di Riva, Chieri, Italia. Ia adalah seorang dari kesepuluh putra-putri pasangan Carlo dan Birgitta Savio. Ayahnya seorang pandai besi sementara ibunya seorang penjahit. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Sejak masa kecilnya, Dominikus amat mengasihi Tuhan. Suatu hari, saat usianya baru empat tahun, Dominikus menghilang. Ibunya, yang dengan cemas mencarinya, akhirnya mendapatkan puteranya itu di sudut ruangan dengan tangannya terkatup dan kepalanya tertunduk. Ia khusuk berdoa! Pada usia lima tahun, setelah memohon dengan sangat, Dominikus diijinkan untuk menjadi Putera Altar dan ketika usianya tujuh tahun, ia diperkenankan untuk menerima Komuni Kudus-nya yang Pertama. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Karena keluarganya miskin, Dominikus harus berjalan pulang balik sejauh 6 mil (± 9.6 km) setiap hari agar dapat bersekolah di kota terdekat. Suatu hari ketika gurunya sedang tidak berada di kelas, dua orang anak lelaki membawa masuk banyak sekali salju dan sampah serta menyumpalkannya ke dalam satu-satunya tungku pemanas ruangan. Ketika Pak Guru kembali, ia menjadi sangat marah. Kedua anak tersebut ketakutan, mereka mengatakan bahwa Dominikus-lah yang telah melakukannya. Pak Guru memaki-maki Dominikus dengan kata-kata yang keras dan tajam. Ia juga menambahkan jika saja ini bukan perbuatannya yang pertama, tentulah Dominikus telah diusirnya. Dominikus tidak mengatakan sepatah kata pun untuk membela diri. Ia berdiri di depan kelas dengan kepala tertunduk. Keesokan harinya, tahulah Pak Guru apa yang sebenarnya telah terjadi. Segera ia menemui Dominikus dan bertanya mengapa ia tidak membela diri. Dominikus mengatakan bahwa ia khawatir Pak Guru akan mengeluarkan kedua anak nakal tersebut, padahal ia ingin sekali mereka diberi kesempatan. “Lagipula,” katanya, “saya ingat bahwa Yesus juga dituduh secara tidak adil dan Ia diam saja.”</span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;"> </span></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Kristen ITC; font-size: medium;"><span style="font-family: Comic Sans MS;"><b>ORATORIO ST. YOHANES BOSCO</b></span></span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Ketika St. Yohanes Bosco (biasa dipanggil Don Bosco) mencari tunas-tunas muda untuk dididik sebagai imam dalam Serikat Salesian, imam paroki di mana Dominikus tinggal menawarkan Dominikus kepadanya. Don Bosco mengujinya terlebih dahulu dan setelah pertanyaan-pertanyaannya selesai, Dominikus balik bertanya,</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Bagaimana pendapat Romo tentang saya?”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Menurut saya, engkau adalah bahan yang bagus,” jawab Don Bosco dengan senyum lebar.</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Baiklah, Romo adalah seorang tukang jahit yang hebat, jika bahannya memang bagus, ambillah saya dan jadikan saya jubah yang indah bagi Tuhan!”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Demikianlah, bulan Oktober 1854, pada usia dua belas tahun, Dominikus diterima sebagai murid di Oratorio St. Fransiskus dari Sales di Turin. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Di Oratorio, Dominikus dikenal oleh teman-teman serta para gurunya sebagai seorang anak yang periang, ramah, serta teliti. Walaupun masih anak-anak, ia dikaruniai Tuhan karunia-karunia rohani yang jauh melebihi usianya: mengenali mereka yang membutuhkan pertolongan, mengenali kebutuhan rohani orang-orang di sekitarnya, serta dikarunia kemampuan untuk bernubuat. Dominikus memperoleh kasih sayang serta hormat dari teman-temannya dan juga dari para imam. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Dominikus tidak suka memaksakan kehendaknya serta tidak suka menonjolkan pendapat pribadinya, tetapi ia tidak akan takut untuk menentang segala yang salah dan selalu dapat memberikan alasan mengapa suatu tindakan dianggapnya salah. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Suatu ketika, Dominikus secara tidak sengaja mendengarkan rencana dua orang temannya yang hendak berkelahi dengan saling melempar batu. Dominikus berusaha sebaik-baiknya berbicara dengan mereka untuk membatalkan pertarungan yang berbahaya itu. Namun demikian, tampaknya tidak ada lagi yang dapat membujuk kedua anak itu untuk mengurungkan niat mereka. Bisa saja Dominikus melaporkan mereka kepada guru mereka, tetapi ia pikir hal itu hanya akan menunda perkelahian tanpa menyelesaikan masalah. Dominikus berhasil membujuk kedua temannya itu untuk menerima satu syarat rahasia darinya, yang akan dikatakan Dominikus sesaat sebelum perkelahian dimulai. Maka, pergilah Dominikus dengan kedua temannya itu. Ia membantu mereka mengumpulkan batu-batu guna persiapan perkelahian. Ketika semuanya sudah siap, Dominikus mengacungkan sebuah salib kepada mereka seraya berkata,</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Kalian berdua, sebelum kalian berkelahi, pandanglah salib ini dan katakanlah, `Yesus Kristus tidak berdosa dan Ia wafat dengan memaafkan pembunuh-pembunuh-Nya. Saya seorang berdosa, dan saya hendak menyakiti Yesus dengan tidak memaafkan musuh-musuh saya.' Setelah berkata demikian, terlebih dahulu lemparkanlah batu pertama kalian kepadaku. Itulah persyaratanku.” </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;"> “Tetapi Dominik, kamu tidak pernah menyakiti aku atau pun bersalah kepadaku. Kamu adalah temanku,” protes mereka. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Kamu tidak akan menyakiti aku, yang hanya seorang manusia yang lemah. Tetapi kamu, dengan tindakan-tindakanmu itu, akan menyakiti Yesus Kristus yang adalah Tuhan?” </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Kedua temannya itu menundukkan kepala mereka karena malu dan menjatuhkan batu-batu mereka. Mereka saling memaafkan dan berjanji untuk menerima Sakramen Tobat. <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span></div><div><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><br />
<div style="color: white;"><span style="font-family: Kristen ITC; font-size: medium;"><b> </b><b></b><span style="font-family: Comic Sans MS;"><b>INGIN MENJADI KUDUS</b></span></span></div><div><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Dominikus Savio bertekad untuk menjadi seorang kudus. Ia pergi ke kapel untuk berdoa. Ia menolak untuk bermain dengan teman-temannya, mukanya pun diubah menjadi muram dan serius. Dua hari lamanya Dominikus bersikap demikian. Hingga, Don Bosco memanggilnya dan bertanya apakah ia sedang sakit. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Tidak,” kata Dominikus, “sungguh saya dalam keadaan sehat dan bahagia.” </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Jika demikian, mengapa kamu tidak mau bermain seperti biasanya? Mengapa mukamu demikian muram?”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Saya ingin menjadi kudus, Romo.”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Don Bosco memuji ketetapan hatinya tetapi menasehati Dominikus untuk senantiasa gembira dan tidak merasa khawatir; melayani Tuhan adalah jalan menuju kebahagiaan sejati.</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Nasehat Don Bosco membuahkan hasil. Dominikus menjadi teladan sukacita bagi teman-temannya. Suatu hari, saat ia menyambut seorang anak baru di Oratorio, ia menjelaskan programnya.</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Di sini kita mencapai kekudusan dengan hidup penuh sukacita. Kita menghindarkan diri dari dosa -yaitu pencuri besar yang merampok rahmat Tuhan bagi kita serta merampas kedamaian hati; kita tidak melalaikan tugas, serta mencari Tuhan dengan segenap hati. Mulailah dari sekarang dan jadikan kata-kata ini moto hidupmu: Servite Domino in laetitia: Layanilah Tuhan dengan sukacita yang kudus.”</span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;"> </span></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Kristen ITC; font-size: medium;"><span style="font-family: Comic Sans MS;"><b>CINTA AKAN SAKRAMEN-SAKRAMEN GEREJA</b></span></span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Pengalaman membuktikan bahwa sumber pertolongan rohani terbesar diperoleh dari Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi. Anak-anak yang menerima kedua sakramen ini secara teratur bertumbuh mencapai kedewasaan rohani. Dengan demikian hidup mereka menjadi teladan hidup Kristiani. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Sebelum bersekolah di Oratorio, Dominikus biasa menerima Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi seminggu sekali. Sejak di Oratorio, ia melakukannya lebih sering. Suatu hari Dominikus mendengarkan khotbah Don Bosco:</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Anak-anak, jika kalian ingin menjaga diri agar senantiasa berada di jalan menuju Surga, saya nasehatkan kalian agar sesering mungkin menerima Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi. Pilihlah seorang Bapa Pengakuan kepada siapa kamu dapat mengungkapkan dirimu secara bebas dan, jika bukan karena hal mendesak, janganlah berganti-ganti Bapa Pengakuan.” </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Dominikus memilih seorang Bapa Pengakuan baginya. Pada awalnya ia mengakukan dosanya dua minggu sekali, kemudian seminggu sekali. Selesai menerima Sakramen Tobat, Dominikus diperbolehkan menerima Sakramen Ekaristi. Bapa Pengakuannya yang melihat perkembangan rohani Dominikus yang demikian pesat, menyediakan waktu untuk berbicara dengannya tiga kali seminggu. Di akhir tahun, ia mengijinkan Dominikus untuk menerima Komuni setiap hari! Dominikus amat senang, katanya:</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Jika saya merasa sedih dan khawatir, saya akan pergi kepada Bapa Pengakuan saya. Dialah yang akan menunjukkan Kehendak Tuhan bagi saya; karena Yesus Kristus sendiri telah menyatakan bahwa Bapa Pengakuan berbicara dengan Suara Allah. Juga, ketika saya menginginkan sesuatu yang amat penting, saya pergi menerima Komuni Kudus. Saya menerima Tubuh yang sama dengan yang ditawarkan Tuhan bagi kita di Salib, bersama dengan Darah-Nya yang Mulia, Jiwa-Nya dan Ke-Allahan-Nya. Apakah lagi yang masih saya inginkan untuk melengkapi kebahagiaan saya, selain dari saat saya kelak berhadapan muka dengan muka dengan-Nya, yang sekarang ini saya lihat di altar hanya dengan mata iman?” </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Sebelum Komuni Pertamanya, Dominikus membuat empat janji yang ditulisnya dalam sebuah buku kecil. Janji-janjinya itu seringkali dibacanya kembali. Tulisnya:</span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">~Saya akan menerima Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi sesering mungkin.</span></div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">~Saya akan berusaha memberikan hari Minggu serta hari-hari libur sepenuhnya untuk Tuhan.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">~Sahabat terbaikku ialah Yesus dan Maria.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">~Lebih baik mati daripada berbuat dosa. </span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Janji keempat akan menjadi moto Dominikus sepanjang hidupnya. Beberapa kali ia memohon pada Tuhan untuk mengijinkannya meninggal sebelum ia sempat menyakiti Tuhan dengan melakukan dosa berat.</span><br />
<br />
<div style="color: white;"><span style="font-family: Kristen ITC; font-size: medium;"><span style="font-family: Comic Sans MS;"><b>CINTA AKAN LAKU SILIH</b></span></span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Dengan semangat jiwanya, Dominikus memutuskan untuk makan hanya roti dan minum hanya air tawar setiap hari Sabtu demi menghormati Bunda Maria. Tetapi, Don Bosco melarangnya. Kemudian ia berkeinginan untuk berpuasa selama Masa Advent. Baru seminggu ia melakukannya, Don Bosco akhirnya mengetahui apa yang sedang dilakukannya dan menyuruhnya berhenti berpuasa. Ia mohon, setidak-tidaknya ia diijinkan untuk tidak sarapan, tetapi itu pun tidak diperbolehkan. Semua laku silih badani itu akan berakibat buruk bagi kesehatannya yang kurang baik.</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Karena berpuasa dan berpantang dilarang, Dominikus mencari cara lain untuk melakukan silih. Ia meletakkan batu-batu serta ranting-ranting di tempat tidurnya sehingga ia tidak dapat tidur dengan nyaman. Ia juga ingin mengenakan baju kasar. Tetapi, itu pun dilarang. Dominikus mencari akal lain. Selama musim dingin ia tetap mengenakan selimut musim panas yang tipis. Suatu hari, Dominikus sakit dan harus tinggal di tempat tidur. Don Bosco datang menjenguknya. Dilihatnya bahwa Dominikus hanya mengenakan selimut tipis.</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Apa maksudnya ini? Kamu ingin mati kedinginan?”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Tidak, Romo. Saya tidak akan mati kedinginan. Yesus di palungan dan di atas salib mengenakan kurang dari yang saya kenakan sekarang ini.”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Meskipun begitu, Dominikus dilarang keras melakukan laku silih badani apa pun tanpa ijin Don Bosco. Perintah ini ditaatinya, walau dengan hati sedih. </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Saya sungguh tidak tahu harus bagaimana. Tuhan bersabda bahwa tanpa silih, kita tidak dapat sampai ke Surga dan sekarang saya dilarang melakukan silih apapun; alangkah kecilnya kesempatan saya untuk masuk Surga!”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Silih yang diminta Tuhan darimu ialah ketaatan,” jawab Don Bosco</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Tidakkah saya diperbolehkan melakukan silih yang lain juga?” pintanya</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Ya, menerima dengan sabar segala penghinaan serta menanggung dengan tabah segala cuaca: panas, dingin, hujan dan angin; jika kamu lelah janganlah bersikap buruk; jika kamu sakit, tetaplah bersyukur kepada Tuhan.” </span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Tetapi, hal-hal demikian sudah termasuk dalam laku silih yang pokok.”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">“Jika demikian, kerjakanlah segala sesuatu dengan penuh sukacita, bersedialah menanggung segala sesuatu demi cintamu kepada Tuhan, maka pastilah kamu beroleh belas kasih daripada-Nya.”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;">Dominikus merasa puas dengan jawaban itu dan ia pergi dengan gembira.</span></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;"> </span></div><div style="color: white; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: medium;">"Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya mau melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal remeh sekali pun, demi kemuliaan Tuhan.” </span></div><div style="color: white; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: medium;">~ St. Dominikus Savio</span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #990033; font-family: Comic Sans MS; font-size: medium;"><i> </i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #990033; font-family: Comic Sans MS; font-size: medium;"><span style="color: black;">Disalin dari :<a href="http://www.indocell.net/yesaya/id152.htm">Yesaya (Yesus Sayang Saya)</a></span><i><b> </b></i></span></div><div><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div></div><div><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: small;"> </span></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-52371941079337184622010-02-06T21:19:00.000-08:002010-02-06T21:19:43.123-08:00St. Karolus Borromeus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG6tcbLzeOJMmFlvyxJdLjdgw5kHSilMhVYYzEF5YrV0WgrPy9mkWKw-Vpj6CppGG9tFjDwm_nWJKMmjWhoHjTkE1k0r8yQvjfBmg17ILZX6GemwrSthCObo2dcnG_zQee-NGuxEbmNZI/s1600-h/carolus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG6tcbLzeOJMmFlvyxJdLjdgw5kHSilMhVYYzEF5YrV0WgrPy9mkWKw-Vpj6CppGG9tFjDwm_nWJKMmjWhoHjTkE1k0r8yQvjfBmg17ILZX6GemwrSthCObo2dcnG_zQee-NGuxEbmNZI/s320/carolus.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: medium;"><i><b>“Kita perlu berdoa sebelum, selama dan sesudah melakukan segala sesuatu. Nabi mengatakan: `Aku akan berdoa, dan kemudian aku akan mengerti.' Inilah cara agar kita dapat dengan mudah mengatasi begitu banyak kesulitan yang harus kita hadapi dari hari ke hari, yang memang, adalah bagian dari hidup kita. Dengan doa kita menemukan kekuatan untuk menghadirkan Kristus dalam diri kita dan sesama.”</b></i></span></div><br />
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Karolus hidup pada abad keenambelas. Ia adalah putera seorang bangsawan Italia yang kaya. Sama seperti para pemuda kaya lainnya, ia bersekolah di Universitas Pavia. Tetapi, tidak seperti kebanyakan dari mereka, ia tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang mengundang dosa. Karolus terkesan sebagai murid yang lamban karena ia tidak dapat berbicara dengan lancar, tetapi sungguh ia memperoleh kemajuan yang menggembirakan.</b></span> <br />
<div><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Usianya baru dua puluh tiga tahun ketika pamannya, Paus Pius IV, menyerahkan banyak tugas penting kepadanya. Karolus berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Namun demikian, ia senantiasa cemas kalau-kalau ia semakin jauh dari Tuhan karena banyaknya godaan di sekelilingnya. Oleh sebab itulah, ia berlatih menyangkal diri terhadap segala kesenangan dan senantiasa berusaha untuk rendah hati serta sabar. Sebagai seorang imam, dan kemudian Uskup Agung Milan, St. Karolus menjadi teladan bagi umatnya. Ia menyumbangkan sejumlah besar uang kepada kaum miskin. Ia sendiri hanya memiliki sehelai jubah lusuh berwarna hitam. Tetapi, di hadapan umum, ia berpakaian seperti layaknya seorang kardinal. Ia ambil bagian dalam upacara-upacara Gereja dengan penuh hormat dan wibawa. </b></span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Penduduk kota Milan mempunyai banyak kebiasaan buruk, mereka juga percaya takhayul. Dengan peraturan-peraturan yang bijakasana, dengan kelemahlembutan dan kasih sayang, serta dengan teladan hidupnya sendiri yang mengagumkan, St. Karolus menjadikan keuskupannya teladan bagi pembaharuan gereja seluruhnya. Ia tidak pernah dapat berbicara dengan lancar - umat hampir-hampir tidak dapat mendengarkannya - namun demikian kata-kata yang diucapkannya menghasilkan perubahan.</b></span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Ketika suatu wabah ganas menyerang dan mengakibatkan banyak kematian di Milan, Kardinal Borromeus tidak memikirkan hal lain kecuali merawat umatnya. Ia berdoa dan bermatiraga. Ia membentuk kelompok-kelompok umat yang membantunya membagikan makanan bagi mereka yang kelaparan. Ia bahkan mendirikan altar di jalan-jalan agar orang-orang yang sakit itu dapat ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi lewat jendela rumah mereka. Orang besar ini tidak pernah terlalu sibuk untuk menolong rakyat sederhana. Suatu ketika ia menghabiskan waktunya untuk menemani seorang bocah penggembala hingga bocah tersebut dapat berdoa Bapa Kami dan Salam Maria. Menjelang ajalnya, pada usia empatpuluh enam tahun, St. Karolus dengan tenang dan damai berkata, “Lihat, aku datang!” St. Karolus Borromeus wafat pada tanggal 3 November 1584 dan dinyatakan kudus oleh Paus Paulus V pada tahun 1610.</b></span></div><div><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b> </b></span></div><div><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Disalin dari : <a href="http://www.indocell.net/"> Yesaya (Yesus Sayang Saya)</a></b></span></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-33690820940322132582010-02-06T20:03:00.001-08:002010-02-06T21:13:57.760-08:00St. Agnes Mempelai Anak Domba<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxiDRfLyfXL4874zeMK9SoIYeSQ144byFU4kGIFbkyltHhriJG2IG3S6lNX0-uSHl0pRMRa2Jqeuuc1G7q_Nc2OsPPLsaaVJe8SnDAxKO_nu4aZSv7_0ClzDUOv_80Jc9pAM0o0l9IZ1w/s1600-h/agnes.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5435348333503314722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxiDRfLyfXL4874zeMK9SoIYeSQ144byFU4kGIFbkyltHhriJG2IG3S6lNX0-uSHl0pRMRa2Jqeuuc1G7q_Nc2OsPPLsaaVJe8SnDAxKO_nu4aZSv7_0ClzDUOv_80Jc9pAM0o0l9IZ1w/s400/agnes.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 152px;" /></a><span style="font-size: 180%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 180%;">"Kristus mempercantik jiwaku dengan perhiasan rahmat dan kebajikan. </span></div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;"><span style="color: white; font-size: 180%;">Aku ini milik Dia, yang dilayani oleh para malaikat." ~ St. Agnes</span><i><br />
<br />
</i></span><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;">St. Agnes hidup pada masa Gereja Perdana, yaitu masa ketika orang-orang Kristen mengalami penindasan serta penganiayaan yang kejam dalam pemerintahan bangsa Romawi. Ia wafat sebagai martir sekitar tahun 304 - 305 dalam pemerintahan Kaisar Diocletian. Usia Agnes pada waktu itu baru 13 tahun. Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang ada mengenai St. Agnes, ia amat populer. Hal ini terutama karena <a href="http://www.indocell.net/yesaya/id256_s__ambrosius.htm" target="_top" title="Berjalan bersama Para Kudus: Desember"><u>St. Ambrosius</u></a> serta para kudus Gereja lainnya banyak menulis tentangnya. </span></div><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;">`Agnes' dalam bahasa Latin berarti `anak domba' atau `kurban', sementara dalam bahasa Yunani berarti `murni, suci'. Agnes seorang gadis remaja yang cantik jelita dan berasal dari keluarga kaya. Banyak pemuda bangsawan Romawi terpikat padanya; mereka saling bersaing agar dapat memperisteri Agnes. Tetapi Agnes menolak mereka semua dengan halus dan mengatakan bahwa ia telah mengikatkan diri pada seorang Kekasih yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Procop, putera Gubernur Romawi, termasuk salah seorang di antara para pemuda yang amat marah dan merasa terhina oleh penolakan Agnes. Mereka melaporkan Agnes kepada Gubernur dengan tuduhan pengikut Kristus.</span></div><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;">Pada mulanya Gubernur bersikap ramah serta lembut kepadanya. Ia menjanjikan harta serta kedudukan jika saja Agnes mau menyangkal imannya dan menikah dengan Procop. Agnes menolak, berkali-kali diulanginya pernyataannya bahwa ia tidak dapat memiliki mempelai lain selain dari Yesus Kristus. Karena pernyataannya itu, Agnes diseret ke depan mezbah berhala dan diperintahkan untuk menyembahnya. Bukannya menyembah berhala, Agnes malahan mengulurkan tangannya dan membuat Tanda Salib, tanda kemenangan Kristus. Gubernur kemudian memperlihatkan kepadanya api penyiksaan, kait besi, serta segala macam alat penyiksa lainnya, tetapi gadis muda itu tetap tabah dan tidak gentar sedikit pun. </span></div><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;">Karena Agnes tetap keras kepala, Gubernur mengancam akan mengirim Agnes ke rumah pelacuran. Tetapi Agnes menjawab, “Yesus Kristus amat pencemburu, Ia tidak akan membiarkan kemurnian para mempelainya dicemarkan seperti itu. Ia akan melindungi dan menyelamatkan mereka.” Katanya lagi, “Kalian dapat menodai pedang kalian dengan darahku, tetapi kalian tidak akan pernah dapat menodai kesucian tubuhku yang telah kupersembahkan kepada Kristus.” Gubernur amat marah mendengar perkataannya itu. Ia memerintahkan agar Agnes, saat itu juga, dikirim ke rumah pelacuran dengan perintah bahwa semua orang berhak menganiayanya sesuka hati mereka.</span></div><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;">Orang banyak datang untuk menyaksikan peristiwa itu. Tetapi, ketika melihat pancaran sinar wajah Agnes yang kudus dan agung serta sikapnya yang tenang, penuh kepercayaan kepada Kristus yang melindunginya, orang banyak itu takut dan tidak berani mendekat. Seorang pemuda tampil dan berusaha mengganggu Agnes. Pada saat itu juga, dengan kilat yang dari surga, pemuda itu tiba-tiba menjadi buta dan jatuh ke tanah dengan tubuh gemetar. Teman-temannya dengan ketakutan membopongnya serta membawanya kepada Agnes yang kemudian menyanyikan lagu puji-pujian kepada Kritus, sehingga pemuda itu dapat melihat serta sehat kembali. </span></div><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;">Gubernur amat murka dan menjatuhkan hukuman mati pada Agnes. Algojo mendapat perintah rahasia untuk dengan segala cara membujuk Agnes, tetapi Agnes menjawab bahwa ia tidak akan pernah menyakiti hati Mempelai Surgawi-nya. Orang banyak menangis menyaksikan seorang dara yang lembut dan jelita dengan belenggu dan rantai yang terlalu besar bagi ukuran tubuhnya yang kecil, digiring ke tempat hukuman mati. Ia terlalu muda untuk memahami arti kematian, namun demikian ia siap menghadapinya tanpa gentar sedikit pun. Sesungguhnya, Agnes diliputi sukacita yang besar karena ia akan segera diperkenankan menyongsong mempelainya. Sama sekali tidak dihiraukannya ratap tangis mereka yang memohonnya untuk menyelamatkan nyawanya. “Aku tidak akan mengkhianati Mempelai-ku dengan menuruti keinginan kalian,” katanya, “Ia telah memilihku dan aku adalah milik-Nya.” Kemudian Agnes berdoa, membungkukkan badannya untuk menyembah Tuhan, dan segera menerima hujaman pedang yang menghantarkan jiwanya yang suci kepada kekasihnya. Agnes telah mempertahankan kemurniannya dan memperoleh mahkota martir di surga. </span></div><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;"><span style="color: white;">Jenasah Agnes disemayamkan di pemakamam keluarga di Via Nomentana dekat kota Roma. Kurang lebih lima puluh tahun kemudian, yaitu pada tahun 354, Kaisar Konstantin Agung mendirikan sebuah gereja besar di tempat itu. Tubuh Agnes disemayamkan di bawah altar Gereja. Pada abad ketujuh, gereja itu kemudian dipugar, diperbesar serta diperindah dan sekarang dikenal sebagai Basilik St. Agnes. </span></span></div><span style="font-size: 130%;"><br />
</span><br />
<div style="color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Comic Sans MS; font-size: 130%;">Selama berabad-abad, setiap tahun sekali, yaitu pada pesta St. Agnes, dua anak domba tak bercela dipersembahkan dan diberkati di Basilik St Agnes. Kemudian kedua anak domba itu dipelihara oleh para biarawati Benediktin dari Santa Cecilia di Trastevere hingga hari Kamis Putih, yaitu pada saat mereka digunting bulunya. Dari bulu mereka dibuatlah 12 pallium yaitu semacam stola istimewa yang dikirimkan kepada Bapa Suci. Bapa Suci memberikan pallium tersebut kepada para Uskup Agung yang mengenakannya sebagai lambang anak domba yang digendong oleh Gembala Yang Baik. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: black; font-family: Comic Sans MS; font-size: 100%;"><span style="color: white; font-size: 130%;">Pesta St. Agnes dirayakan oleh Gereja Katolik di seluruh dunia setiap tanggal 21 Januari.</span><span style="font-size: 130%;"><br />
<br />
<br />
</span><span style="color: white; font-size: 130%;">Disalin dari : </span> <span style="font-size: 130%;"><a href="http://www.blogger.com/www.indocell.net/yesaya">www.indocell.net/yesaya</a></span><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;"></span></span></div></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-83443829355041499122010-02-06T20:03:00.000-08:002010-02-06T21:13:24.164-08:00St. Lusia<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivw6hoOPZPFZOz-GUZ-L2LxSp7zXUXBl9XUZYTQCoqPTMlCvwoVEW94b0pEaMueLVxegFCPerRLxgyJwAlc_85yLsCnhzKIooxSJdmbeyZU9-gAXakwJbZO971oWm50AN5xIr22RZnj9E/s1600-h/st+lusia.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5435353112628015714" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivw6hoOPZPFZOz-GUZ-L2LxSp7zXUXBl9XUZYTQCoqPTMlCvwoVEW94b0pEaMueLVxegFCPerRLxgyJwAlc_85yLsCnhzKIooxSJdmbeyZU9-gAXakwJbZO971oWm50AN5xIr22RZnj9E/s400/st+lusia.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 312px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 150px;" /></a><br />
<span style="color: #cc3333; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 130%;"><i><b><span style="color: white;">“Bertautlah kepada-Nya, kepada Dia yang engkau cari, berpalinglah kepada-Nya dan temukanlah kebenaran; berpegangteguhlah kepada-Nya, mohon kepada-Nya untuk tidak bergegas pergi, mohon kepada-Nya untuk tidak meninggalkanmu.” St. Ambrosius</span><br />
<br />
</b></i></span><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 100%;"><b><br />
<span style="color: white;">Santa yang dikagumi ini hidup di Syracuse, Sisilia. Ia dilahirkan pada akhir abad ketiga. Orangtuanya adalah bangsawan yang kaya raya serta terhormat. Ayahnya meninggal ketika Lusia masih kecil. Lusia secara diam-diam berjanji kepada Yesus bahwa ia tidak akan pernah menikah agar ia dapat menjadi milik-Nya saja. Lusia seorang gadis yang jelita dengan sepasang mata yang indah. Para pemuda bangsawan jatuh hati kepadanya. Ibunya mendesaknya untuk menikah dengan salah seorang dari mereka yang telah dipilihnya bagi Lusia. Tetapi Lusia tidak tertarik. Ia kemudian memikirkan suatu rencana untuk melunakkan hati ibunya. Ia tahu bahwa ibunya menderita sakit pendarahan. Lusia membujuknya untuk pergi ke gereja St. Agatha dan berdoa mohon kesembuhan. Lusia pergi menemaninya dan mereka berdoa bersama. Ketika Tuhan mendengar doa mereka serta menyembuhkan ibunya, Lusia mengatakan kepada ibunya tentang ikrarnya untuk menjadi pengantin Kristus. Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kesembuhannya, ibunya mengijinkan Lusia memenuhi panggilan hidupnya. Tetapi pemuda kepada siapa ibunya telah menjanjikan Lusia, amat marah karena kehilangan Lusia. Dalam puncak kemarahannya, ia melaporkan Lusia sebagai seorang pengikut Kristus. Ia mengancam hendak membutakan kedua mata Lusia. Tetapi, Lusia bahkan rela kehilangan kedua matanya daripada tidak menjadi pengantin Kristus. Dan itulah yang terjadi. Banyak patung yang kelak dibuat menggambarkan St. Lusia dengan matanya yang indah di telapak tangannya. Yesus membalas cinta Lusia yang gagah berani. Ia melakukan mukjizat dengan memulihkan mata Lusia kembali, bahkan jauh lebih indah dari sebelumnya.</span></b></span> <br />
<div><span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 100%;"><b><span style="color: white;">Hakim yang kafir berusaha mengirim Lusia ke rumah wanita pendosa. Ia berharap agar Lusia dapat dibujuk untuk mengingkari Kristus. Tetapi ketika mereka berusaha membawanya ke sana, Tuhan menjadikan tubuh Lusia demikian berat sehingga mereka tidak dapat mengangkatnya. Pada akhirnya, Lusia ditikam dan menjadi martir bagi Yesus pada tahun 304.</span><br />
<br />
<span style="color: white;">Disalin dari :</span> <a href="http://www.indocell.net/">www.indocell.net</a><br />
</b></span></div>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-32250065725294070642010-02-06T19:50:00.000-08:002010-02-06T21:12:53.379-08:00S. Brigita dari Irlandia<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMt4valMlVY4I6ipLCE1w_3br7rcTk1fO1gBlpALnQxWiW88-_XIp5btCxg4-Z5EuHCxJyhoFiAfX4zes7SKSYpvrZrLrG3llpnxy6HOoeQAPl0z81eHCrWil4ZRbeSJEUMCIsfCBh_-w/s1600-h/brigita.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5435344277988809442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMt4valMlVY4I6ipLCE1w_3br7rcTk1fO1gBlpALnQxWiW88-_XIp5btCxg4-Z5EuHCxJyhoFiAfX4zes7SKSYpvrZrLrG3llpnxy6HOoeQAPl0z81eHCrWil4ZRbeSJEUMCIsfCBh_-w/s400/brigita.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 166px;" /></a><br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: #cc3333; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 130%;"><i><b><span style="color: white;">Orang kudus kita ini begitu rindu mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Adakah suatu ruang dalam hidupmu yang engkau sembunyikan dari Tuhan? Bagaimanakah jika engkau mempersembahkannya kepada Tuhan? </span><br />
</b></i></span></div><br />
<br />
<span style="color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 100%;"><b>Hanya beberapa tahun sesudah kedatangan </b><a href="http://yesaya.indocell.net/id271_s__patrick.htm" target="_top" title="Berjalan bersama Para Kudus: Maret"><u><b>St Patrick</b></u></a><b> di Irlandia, seorang bayi mungil dilahirkan dan dinamai Brigita. Ayahnya seorang bangsawan Irlandia bernama Dubthac dan ibunya bernama Brocca. Semakin kanak-kanak ini bertambah besar, semakin besar pula kasihnya kepada Yesus. Ia mencari Yesus dalam diri orang-orang miskin dan seringkali membawakan makanan dan pakaian bagi mereka. Konon suatu hari ia membagi-bagikan segentong penuh susu. Lalu, ia mulai cemas akan apa yang akan dikatakan ibunya. Ia berdoa kepada Tuhan untuk mengganti apa yang telah dibagi-bagikannya. Ketika tiba di rumah, gentong telah penuh kembali dengan susu!</b></span><br />
<div style="color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 100%;"><b>Brigita seorang gadis yang cantik jelita. Ayahnya beranggapan bahwa sudah tiba waktunya bagi Brigita untuk menikah. Akan tetapi, Brigita telah berbulat hati untuk mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ia tak hendak menikah dengan siapapun. Ketika mengetahui bahwa para pemuda tertarik kepadanya sebab kecantikannya, ia memanjatkan suatu permohonan yang aneh kepada Tuhan. Ia mohon agar kecantikan wajahnya diambil darinya. Tuhan mengabulkan permohonannya. Melihat bahwa puterinya tak lagi cantik, dengan rela hati ayahnya menyetujui ketika Brigita minta diijinkan menjadi seorang biarawati.</b></span></div><br />
<div style="color: white;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 100%;"><b>Sang gadis mengikuti panggilan hidup religiusnya. Ia bahkan memulai suatu biara agar para gadis yang lain dapat menjadi biarawati juga. Setelah ia mengkonsekrasikan hidupnya kepada Tuhan dalam biara, suatu mukjizat terjadi. Brigita menjadi cantik kembali! Ia mengingatkan orang akan Santa Perawan sebab ia begitu lemah lembut dan baik hati. Sebagian orang menyebutnya “Maria dari Irlandia”. St Brigita wafat pada tahun 525.</b></span></div><br />
<span style="color: white;">Disalin dari</span> : <a href="http://www.blogger.com/www.indocell.net/yesaya"><span style="color: #990033; font-family: Times New Roman; font-size: 130%;"><i><b>www.indocell.net/yesaya</b></i></span></a>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1285272689263843456.post-49251422634567931652010-02-06T19:28:00.000-08:002010-02-06T19:49:06.705-08:00B. Imelda Lambertini<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeFxpvlRiczw8th92rtcpUFKOf2xmvYz8P0Y-BfvqRKsjeHG9eMsxeJ-azwVfyuOAFFDcKJ9iEvRVl8JTytQfpX5y5opMPOGemHKE269rqQvTwLIwURX9ZzbISlV9mBd5rTDDvqqj0u5g/s1600-h/b.imelda+lambertini.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 150px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeFxpvlRiczw8th92rtcpUFKOf2xmvYz8P0Y-BfvqRKsjeHG9eMsxeJ-azwVfyuOAFFDcKJ9iEvRVl8JTytQfpX5y5opMPOGemHKE269rqQvTwLIwURX9ZzbISlV9mBd5rTDDvqqj0u5g/s400/b.imelda+lambertini.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5435338694220944242" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><i><b> <span style="font-size:180%;">“Dapatkah seorang menyambut Yesus masuk ke dalam hatinya dan tidak mati?”</span></b></i></span><br /><br /><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Imelda Lambertini dilahirkan di Bologna, Italia pada tahun 1322, sebagai puteri pasangan Pangeran Egano Lambertini dan Castora Galuzzi. Sanak keluarganya terkenal religius, di antara mereka terdapat seorang pengkhotbah Dominikan, seorang moeder pendiri Fransiskan, dan seorang bibi yang mendirikan sebuah biara dengan peraturan yang ketat di Bologna.</b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Imelda adalah seorang gadis kecil yang lemah lembut, dikasihi dan disayangi seluruh keluarga. Karena lingkungan keluarganya yang religius, tak mengherankan bahwa ia tumbuh menjadi seorang gadis yang saleh. Imelda kecil suka sekali berdoa; kerap kali diam-diam ia menghilang ke suatu sudut rumah yang tenang, yang dihiasinya dengan bunga-bungaan dan gambar-gambar kudus menjadi sebuah pojok doa kecil baginya. Ia belajar membaca Mazmur dan sejak muda benar setia ikut ambil bagian dalam Misa dan Ibadat Sore di gereja Dominikan. Ibunya mengajarinya menjahit dan memasak bagi orang-orang miskin, juga mengajaknya ikut serta membantu dalam kegiatan amal kasi</b></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>h. </b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Ketika Imelda berusia sembilan tahun, ia minta agar diperkenankan masuk Biara Dominikan di Valdi-Pietra di Bologna. Ia adalah anak satu-satunya dari pasangan yang </b></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>sudah cukup lanjut usianya untuk berharap dapat memperoleh anak lagi; sungguh pilu membiarkannya pergi. Meski demikian mereka mengantarkannya juga ke biara dan mempersembahkannya kepada Tuhan dengan sukarela, walau hati remuk-redam.</b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Status Imelda dalam biara tidak cukup jelas. Ia mengenakan jubah, ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan biara sepanjang diijinkan. Ia belajar Offisi dari mendengarkan madah-madah yang dilantunkan para biarawati dan merenungkannya sedapat yang ia mampu. Disposisi batin biarawati kecil ini segera saja membuatnya disayangi, sementara semangat berkobar-kobar yang menghantarnya masuk ke dalam biara sungguh membawa dampak positif bagi para biarawati lainnya. Devosi istimewa Imelda adalah kehadiran Ekaristis Tuhan kita dalam perayaan Misa Kudus dan dalam tabernakel. Menyambut Tuhan kita dalam Komuni Kudus adalah kerinduan hatinya yang terdalam; sayang, pada masa itu, untuk menyambut Komuni Pertama seorang anak harus beru</b></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>sia sekurang-kurangnya duabelas tahun. Sekali waktu, apabila tak tahan menahan kerinduan hatinya, Imelda akan berseru, “Katakanlah padaku, dapatkah seorang menyambut Yesus masuk ke dalam hatinya dan tidak mati?” </b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Sungguh, suatu hidup yang sepi bagi seorang gadis kecil berusia sembilan tahun, dan seperti kebanyakan anak lainnya yang kesepian, ia membayangkan teman bermain bagi dirinya - tetapi dengan satu perbedaan ini - teman-teman bermainnya adalah para kudus! Ia teristimewa sangat sayang kepada </b><a href="http://www.indocell.net/yesaya/id6.htm" target="_top" title="St. Agnes"><u><b>St Agnes</b></u></a><b>, martir, yang berusia sedikit lebih tua dari dirinya. Seringkali ia membaca tentang St Agnes dari buku-buku besar bergambar di</b></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b> perpustakaan, dan suatu hari, St Agnes datang menampakkan diri kepadanya! Imelda sungguh bersukacita. Ia tidak dilibatkan dalam devosi-devosi orang dewasa, tetapi kini ia mempunyai sahabat sebaya yang dapat memberitahukan kepadanya segala hal yang paling ingin diketahuinya. Sesudah kunjungan ini, St Agnes kerap datang menemuinya, dan mereka berdua bercakap akrab mengenai hal-hal surgawi.</b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Natal pertamanya di biara hanya membawa kepedihan dalam hati Imelda. Ia memendam harapan bahwa para biarawati akan berbelaskasihan dan mengijinkannya menyambut Komuni Suci. Namun, pada hari agung itu, ketika semua orang maju menyambut Yesus dalam Ekaristi Kudus, Imelda harus tinggal di tempatnya, memandang dengan berlinang airmata kepada Bayi Kudus dalam palungan. Imelda mulai berdoa bahkan dengan lebih khusuk lagi agar ia diperkenankan menyambut Komuni Suci. </b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>12 Mei 1333. Musim semi telah tiba di Bologna, dan dunia sedang bersiap merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Para biarawati sibuk mempersiapkan keperluan Misa; tak seorang pun dari antara mereka menaruh perhatian khusus pada gadis kecil yang tengah berlutut larut dalam doa. Walau ia telah memohon agar diperkenankan tinggal di kapel pada malam hari raya, permohonannya tak diindahkan; dan ia pun taat. Mereka tidak tahu betapa gigih ia mengetuk pintu gerbang surga, sembari mengulang-ulang bagi dirinya sendiri demi menguatkan keyakinannya, ayat ini, </b><b>“Mintalah, maka akan diberikan </b></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”</b><b> </b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Maka, pintu sungguh dibuka bagi Imelda pada pagi Hari Raya Kenaikan Tuhan. Ia telah memohon sekali lagi dengan sangat agar diberikan kepadanya hak istimewa untuk menyambut Komuni Suci, dan karena ia bersikeras, terpaksalah imam dipanggil. Imam menolak mentah-mentah; Imelda harus menunggu hingga cukup usianya. Imelda pergi ke tempatnya di kapel, dan dengan diam membisu memandang sementara para biarawati pergi menyambut Komuni. </b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Seusai Misa, hanya Imelda seorang yang tetap tinggal di tempatnya di bagian paduan suara. Suster yang bertugas di sakristi memadamkan lilin-lilin dan membenahi pakaian-pakaian Misa. Sekonyong-konyong suatu suara membuatnya membalikkan badan dan melongok ke bagian paduan suara; terlihatlah olehnya seberkas cahaya yang bersinar cemerlang di atas kepala Imelda dan sebuah Hosti melayang-layang dalam cahaya itu. Suster bergegas memanggil imam yang segera datang dengan patena di tangan guna menerima-Nya.</b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Imam tak punya pilihan lain; Tuhan Sendiri telah menyatakan bahwa Ia menghendaki untuk bersatu dengan Imelda. Maka, dengan penuh hormat imam mengambil Hosti dan memberikannya kepada gadis kecil yang sedang mengalami ekstasi itu, yang berlutut bagaikan sebuah patung yang bercahaya, tak sadar akan kehadiran para biarawati yang datang berkerumun di kapel, ataupun orang-orang awam yang berdesakan di balik terali-terali kapel untuk melihat apa yang terjadi.</b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Selang beberapa waktu setelah mengucap syukur, priorin datang memanggil gadis kecil itu untuk sarapan. Didapatinya Imelda masih berlutut; suatu senyum bahagia tersungging di bibirnya, tetapi ia telah wafat, dalam luapan kasih dan sukacita. </b></span></div><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Sepanjang hidupnya Imelda begitu rindu menyambut Yesus dalam Komuni Kudus; dan sungguh, Tuhan tidak pernah mengecewakan. Tuhan telah merancang suatu rencana yang indah, yang tak terbayangkan oleh siapa pun, bagi mempelai </b></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>kecil-Nya - membawa Imelda bersama-Nya ke dalam Kerajaan-Nya, sehingga mereka tidak akan pernah berpisah lagi untuk selamanya!</b></span></div><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b style="color: rgb(0, 0, 0);">Imelda Lambertini dinyatakan sebagai beata pada tahun 1826 dan dimaklumkan sebagai pelindung para penerima Komuni Pertama oleh </b><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://www.indocell.net/yesaya/id102.htm" target="_top" title="St. Paus Pius X"><u><b>St Paus Pius X</b></u></a><b><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Jenazah Imelda yang tak rusak hingga sekarang disemayamkan di Gereja St Sigismund di Bologna. Pesta B. Imelda Lambertini dirayakan pada tanggal 13 Mei.</span></b></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b><br /><br /><br /></b></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjegP56-R6Yurh-i2APzMQmBqHWEtHmsIjGqaV4SsESueimhspUn6zRM_-IpzHNp4ulHrLWOIr4EaslBvsv2sYQY5v8ofoJ-TE4rI-FrtEaESyERHBwJ5szrsqnpHi5iVKyAwZ706eKv2s/s1600-h/imelda.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 250px; height: 132px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjegP56-R6Yurh-i2APzMQmBqHWEtHmsIjGqaV4SsESueimhspUn6zRM_-IpzHNp4ulHrLWOIr4EaslBvsv2sYQY5v8ofoJ-TE4rI-FrtEaESyERHBwJ5szrsqnpHi5iVKyAwZ706eKv2s/s400/imelda.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5435343036488096386" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b><br />Disalin dari : </b></span><a style="color: rgb(255, 255, 255);" href="http://www.blogger.com/www.indocell.net/yesaya"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Times New Roman;font-size:100%;" ><i><b>www.indocell.net/yesaya</b></i></span></a>Lusia Yotistahttp://www.blogger.com/profile/01047759560302914580noreply@blogger.com1